Kamis, 02 Juni 2011

pendidikan

Sabtu, 31 Januari 2009 , 10:04:00
TANJUNG SELOR - Salah satu wujud pelayanan pemerintah pada masyarakat berupa pembangunan sarana dan prasarana fisik untuk kepentingan umum. Maka itu bangunan fisik yang telah terlaksana hendaknya dipelihara dengan baik agar bertahan dalam waktu lama.
Bupati Bulungan H Budiman Arifin menyampaikan hal itu, saat meresmikan Balai Pertemuan Umum (BPU) di Desa Pimping sekaligus Gedung Wanita di Desa Kelubir, Kecamatan Tanjung Palas Utara Kamis (29/01).
"Kalau membangun itu gampang, memeliharanya yang sulit. Maka itu saya berharap BPU yang baru ini dapat dipelihara dan digunakan sebaik-baiknya," ujar bupati di hadapan perangkat desa dan puluhan warga Kecamatan Tanjung Palas Utara.
Peresmian BPU Desa Pimping ditandai dengan pengguntingan pita serta tanda tangan Bupati di salah satu tiang di teras pintu utama. Sesaat memasuki BPU, bupati mengungkapkan kekagumannya karena BPU seluas kurang lebih 460 meter persegi itu kelihatan lapang dengan langit-langit yang tinggi. "Tempat ini tidak hanya bisa menjadi wadah pertemuan warga, tapi juga sarana olahraga indoor," ucap bupati.
BPU Desa Pimping dibangun dari Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) yang menjadi andalan pemerintah daerah untuk membangun desa. Anggaran untuk pembangunan sarana umum untuk masyarakat ini mencapai lebih dari Rp 300 juta yang dibagi 2 tahap atau tahun anggaran.
Pembangunan gedung dilakukan dengan anggaran 2007, sedangkan 2008 dilengkapi dengan pengecatan dan pemasangan instalasi listrik. Sebelum meresmikan BPU Desa Pimping, bupati bersama rombongan membuka Porseni tingkat SMP di SMPN 2 Kelubir, sekaligus meresmikan Gedung Wanita di Desa Kelubir.
Peresmian Gedung Wanita di Desa Kelubir diharapkan mampu memaksimalkan peran wanita dalam peningkatan kesejahteraan keluarga maupun lingkungannya. Selain pengguntingan pita yang dilakukan Bupati, peresmian Gedung Wanita seluas 8 x 10 meter itu juga ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua TP PKK Bulungan, Ny Hj Chairiah Budiman Arifin.
Pembangunan Gedung Wanita yang memakan biaya sekitar Rp100 juta itu juga bagian dari PPMD. Letak Gedung Wanita berjejer dengan Posyandu Bunga Kelubir dan Kantor Desa Kelubir. Bupati tak lupa meninjau pembangunan Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) seluas 8 x 18 meter yang terletak persis di belakang kantor desa, sehingga berbagai sarana dan prasarana itu tertata rapi dalam 1 kompleks. Bangunan PAUD yang memakan biaya lebih dari Rp200 juta itu juga bagian dari PPMD.
"Memang PPMD itu menjadi salah satu andalan kita untuk membangun desa," ucap Bupati. Ia berharap, berbagai pembangunan itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana umum, seperti Gedung Wanita, BPU hingga PAUD. (hms-1/ngh) 
from (http://www.kaltimpost.co.id/?mib=berita.detail&id=12992) 

Kamis, 17 Februari 2011

Warga Kelubir Keluhkan Dampak Batu Bara


BULUNGAN – Warga desa Kelu-bir kecamatan Tanjung Palas Utara mulai mengeluhkan dampak pence-maran udara akibat penambangan batu bara di daerah mereka, karena sudah berdampak terhadap banyak warga masyarakat setempat yang mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (Ispa).
Warga masyarakat desa Kelubir  menginginkan agar tim dari Dinas Kesehatan segera turun ke lapa-ngan untuk meneliti kandungan mi-num milik masyarakat setempat yang diduga tercemar limbah atau debu batu bara, “ terang Hj. Ainun Faridah anggota DPRD Bulungan ke-pada Koran Kaltim  belum lama ini.
Menurutnya, sesuai penuturan warga yang bermukim disekitar lokasi penambangan menyebutkan. Apabila musim hujan tiba air yang ditadah sebagai cadangan air minum berwarna kehitam-hitaman, bahkan apabila langsung digunakan untuk mandi maka spontanitas kulit badan akan terasa gatal.
Karena itu tambah Hj. Ainun Faridah, warga desa Kelubir mengi-nginkan agar pemerintah segera mencari solusi terbaik untuk menga-dakan sumber air yang benar-benar steril untuk dikonsumsi, mengingat hampir seluruh sumber air alam yang ada di desa mereka sudah ter-cemar oleh limbah yang diduga me-matikan apabila dikonsumsi secara terus menerus oleh manusia.
Khusus di bidang pertanian, warga juga menginginkan agar diberi bantuan pupuk bersubsidi, supaya areal persawahan dan perkebunan yang dikelola bisa berhasil dengan baik. “Mereka  juga minta bantuan percetakan sawah sebagai tempat atau sentra pengembangan varitas padi unggul yang sebagaimana sudah dikembangkan para petani didesa lainnya, “ imbuh Hj. Ainun.
Proyek peningkatan jalan yang masih tersisa sekitar seratus me-teran yang menggunakan konstruk-si cairan kimia khusus,, mendesak untuk dituntaskan. Karena pada bagian badan jalan yang belum dilakukan penyiraman tersebut apabila musim hujan menjadi becek, lantaran disana-sini sudah terdapat lubang yang cukup lumayan dalam. (sah/advhumas DPRD)